Rabu, 19 Januari 2011

Berbagi Ilmu Tentang SIM

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI  
1. Konsep dasar Sistem
Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi  
meskipun istilah  sistem   yang digunakan  bervariasi,   semua sistem pada bidang-bidang tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum, yaitu sistem harus mempunyai elemen, lingkungan, interaksi antar elemen, interaksi antara elemen dengan lingkungannya, dan yang terpenting adalah sistem harus mempunyai tujuan yang akan dicapai.  
Berdasarkan persyaratan ini, sistem dapat didefinisikan sebagai   seperangkat
elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama.  Kumpulan elemen  terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen, data atau elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen tersebut. Elemen sistem disamping berhubungan satu sama lain, juga berhubungan dengan lingkungannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Terdapat beberapa definisi sistem  yaitu :
Gordon B. Davis ( 1984 )  :
“ Sebuah sistem terdiri  dari bagian-bagian  yang  saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud “.        
Raymond Mcleod (2001) : 
“ Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan  yang utuh dan terpadu “.
Karakteristik Sistem  
  A.Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu,  yaitu  :
a. Komponen-komponen 
Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa :
  Elemen-elemen yang lebih kecil yang  disebut  sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia. 
  Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem  perangkat keras adalah sistem komputer.  
b.  Batas sistem 
Batas sistem merupakan daerah yang  membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup  dari sistem tersebut.  
c. Lingkungan luar sistem 
Lingkungan dari sistem  adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat  merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan  merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem .  
d. Penghubung
Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.  
e. Masukkan 
Masukan adalah energi yang dimasukkan  ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi.  Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.   
f. Keluaran 
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.   
g. Pengolah 
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri
sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi  akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. 
h.  Sasaran  atau tujuan 
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak
mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran  yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.


 B. Konsep Dasar Informasi 
Di dalam suatu organisasi atau perusahaan, informasi merupakan sesuatu yang
memiliki arti yang sangat penting didalam mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.  Secara umum  informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimanya.
Menurut Raymond Mcleod,  :
“ Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi  pengambilan keputusan saat   ini atau mendatang ”  Secara umum informasi dapat didefinisikan  sebagai hasil dari pengolahan data  dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian  yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah  kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.  Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah transaksi perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.  
Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak
sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf, angka, bentuk suara, sinyak, gambar, dsb. 
C. Data yang diolah melalui suatu model  menjadi informasi, penerima kemudian
menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data  tersebut akan ditangkap sabagai input, diproses kembali lewat suatu model dan  seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut ;
 Adapun fungsi-fungsi  informasi adalah sebagai berikut  :
a.  Untuk meningkatkan pengetahuan bagi si pemakai
b.  Untuk mengurangi ketidakpastian  dalam proses pengambilan keputusan 
pemakai
c.  Menggambarkan  keadaan yang sebenarnya dari sesuatu hal.
  5 .Informasi yang berkualitas harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan.
- Akurat 
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai kepenerima informasi kemungkinan terjadi gangguan yang dapat merubah atau
merusak informasi tersebut.
 - Tepat waktu
Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi
merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan
keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Saat ini
mahalnya nilai informasi  disebabkan  harus cepatnya informasi itu didapat
sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan,
mengolah dan mengirimkannya.
 - Relevan
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang berbeda-beda.
2. Konsep Dasar Sistem Informasi   
Pada saat ini dunia industri dan bisnis memerlukan informasi yang tepat, cepat
dan relevan. Untuk mendapatkan informasi yang diinginkan tentunya harus
menggunakan sistem informasi.   Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat
dikatakan sebagai suatu sistem yang  menyediakan informasi bagi semua
tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini
menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan
 Informasi yang diterima dengan menggunakan  sistem informasi atau peralatan
sistem lainnya.
 Menurut Mc leod   :
“Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk
mengumpulkan informasi   dari semua sumber dan menggunakan berbagai
media untuk menampilkan informasi “
      Sistem informasi dapat didefinisikan  sebagai suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang merupakan kombinasi dari  orang-orang, fasilitas, teknologi,
media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan
jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal
kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan
eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk
pengambilan keputusan.  Informasi dalam suatu lingkungan sistem informasi harus mempunyai persyaratan umum sebagai berikut :
  harus diketahui oleh penerima sebagai referensi yang tepat
  harus sesuai dengan kebutuhan yang ada dalam proses pembuatan /
pengambilan keputusan
• harus mempunyai  nilai  surprise, yaitu hal yang sudah diketahui hendaknya
jangan diberikan
  harus dapat menuntun pemakai untuk membuat keputusan. Suatu keputusan
tidak selalu menuntut adanya tindakan.
 Sistem informasi harus mempunyai beberapa sifat seperti :
  Pemrosesan informasi yang efektif. Hal ini berhubungan dengan pengujian
terhadap data yang masuk, pemakaian perangkat keras dan perangkat lunak
yang sesuai
   Manajemen informasi yang efektif.  Dengan kata lain,  operasi manajemen,
keamanan dan keutuhan data yang ada harus diperhatikan
  Keluwesan. Sistem informasi hendaknya cukup luwes untuk menangani suatu
macam operasi
  Kepuasan pemakai. Hal yang paling penting adalah pemakai mengetahui dan
puas terhadap sistem informasi.
Komponen Sistem Informasi  
Sistem informasi mempunyai enam  buah komponen atau disebut juga dengan
blok bangunan (building block), yaitu :
(1)  Komponen input atau komponen masukan
(2) Komponen model 
(3) Komponen output atau komponen keluaran
(4) Komponen teknologi
(5) Komponen basis data
(6) Komponen kontrol atau komponen pengendalian.  
Semua komponen ini harus ada bersama-sama dan membentuk satu kesatuan.
Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem informasi tidak akan dapat melakukan fungsinya, yaitu pengolahan data  dan tidak dapat mencapai tujuannya, yaitu menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat. Komponen-komponen dari sistem informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut ini :
1.  Blok Masukan (Input Block)
Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. 
2.  Blok Model  (Model Block)
Kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi
data input dan data yang tersimpan di  basis data dengan cara yang sudah
ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diingiinkan
3.  Blok Keluaran  (Output Block)
  8Keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang
berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem 
4.  Blok Teknologi  (Technology Block)
Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi.  
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan
dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan
membantu pengendalian dari sistem secara menyeluruh   
5.  Blok Basis Data  (Database Block)
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu  sama lainnya,
tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat  lunak
untuk memanipulasinya.  
6.  Blok Kendali  (Control block)
Beberapa pengendalian yang dirancang secara khusus untuk menanggulangi
gangguan-gangguan terhadap sistem
 Sistem Informasi  dalam Tingkatan Organisasi   
Penerapan sistem informasi di dalam suatu organisasi dilakukan melalui sistem informasi manajemen (SIM) untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.  SIM dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. SIM selalu berhubungan dengan pengolahan informasi yang didasarkan pada komputer. SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi, antara lain sistem informasi akuntansi, sistem informasi pemasaran, sistem informasi personalia, dsb.
                Sistem-sistem informasi dimasudkan untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen yaitu  ; manajemen tingkat atas, manajemen tingkat menengah dan manajemen tingkat bawah. Pada manajemen tingkat atas (top level management), kegiatan manajemen yang dilakukan adalah perencanaan  strategi.  Pada manajemen tingkat menengah (middle level management), kegiatan manajemen yang dilakukan adalah pengendalian.  Sedangkan pada manajemen tingkat bawah (low level management) atau disebut juga operating management, kegiatan yang dilakukan adalah pengendalian operasi.   Sistem informasi pada tiap organisasi berisikan informasi yang berhubungan dengan tiga tipe dasar operasi, yaitu  proses transaksi, kontrol dan perencanaan strategis.  ketiga tipe dasar operasi ini dapat dikelompokan ke dalam dua bagian, yaitu: 
  kegiatan pada tingkat manajemen dan 
  kegiatan pada tingkat pengoperasian 
 Keputusan dari manajemen (informasi + aturan)  Kegiatan tingkat manajemen  Informasi Keputusan dari personel operasi (informasi + aturan)  Kegiatan pada tingkat pengoperasian
 Kegiatan tingkat manajemen dan tingkat pengoperasian
                Saat ini kegiatan pada tingkat manajemen digambarkan dalam bentuk segitiga yang terletak di atas gambar empat  persegi panjang, gambar pada kegiatan   10tingkat pengoperasian hampir dapat dikatakan sebagai suatu hal yang tradisional.
a.Manajemen tingkat tinggi
b.Manajemen tingkat menengah
c.manajemen pengawas (pengawas kegiatan) kegiatan karyawan
Level Kegiatan manajemen
Level Kegiatan operasi Proses transaksi Pengawasan,Perencanaan, Strategi
Kegiatan informasi yang berhubungan dengan organisasi
                Pada tingkat manajemen, pelaksana  atau manajemen tertinggi dalam organisasi akan menentukan tujuan organisasi, sumber-sumber yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut, kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk mengatur dalam memperoleh, menggunakan dan  menyusun sumber-sumber yang digunakan. Kegiatan-kegiatan ini memerlukan waktu yang lama, yaitu satu sampai sepuluh tahun bahkan lebih.

Fungsi kontrol mempunyai komponen manajemen dan komponen operasional.
                Dalam pengawasan manajemen, manajer tingkat menengah mengawasi apakah sumber-sumber yang digunakan dapat diperoleh dan digunakan secara efektif adan efisien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan. Kegiatan ini akan memerlukan waktu bulanan bahkan tahunan.  Pada  pengawasan  operasional, pengawas manajemen mengawasi apakah pelaksanaan tugas-tugas  tertentu berjalan secara efektif dan efisien. Kegiatan ini memerlukan waktu harian ataupun mingguan.   Jenis - Jenis Sistem Informasi   
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda tergantung
pada kebutuhan bisnis.  Transaction Processing System (TPS) berfungsi pada level organisasi;  Office Automation System  (OAS) dan pendukung Knowledge Work System (KWS) yang bekerja pada level knowledge. Sistem-sistem pada level yang lebih tinggi meliputi Sistem Informasi Manajemen (SIM), dan Decision Support System(DSS). Sistem ahli   menerapkan keahlian pembatasan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan khusus dan terstruktur. Pada level manajemen strategis kita menemukan Executive Support System  (ESS), Group Decision Support System (GDSS), dan yang lebih umum dijelaskan sebagai Computer Supported Collaboration Work Systems (CSCWS) yang membantu para pembuat keputusan  untuk beranekaragaman organisasi tak terstruktur atau semi terstruktur.
Transaction Processing System (TPS)  
Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS menghapus rasa bosan saat melakukan  transaksi operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke sistem komkputer secara manual. Transaction Processing System merupakan sistem tanpa batas yang  memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lilngkungan eksternal. Karena manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat peting bagi operasi bisnis dari hari ke hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama sekali.
 Office Automation System (OAS) dan Knowledge Work System (KWS)   
                Office Automation System (OAS) mendukung pekerja data, yang biasanya tidak
menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informsi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau untu memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum membaginya atau menyebarkannya secara keseluruhan, dengan  organisasi dan, kadang-kadang, diluar itu. Aspek-aspek OAS yang sudah kita kenal seperti word proessing, spreadsheets, destop, publishing, electronic scheduling dan komunikasi melalui voice mail, email, dan video confrencing. Knowledge Work System (KWS)   mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur, dan doktor dengan  membantu mereka menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
 Sistem Informasi Manajemen (SIM)  
Sisitem Informasi Manajemen (SIM) tidak menggantikan Transaction Processing
Systems; melainkan semua SIM mencakup pengolahan transaksi. SIM adalah sistem informasi yang sudah terkomputerisasi yang bekerja karena adanya interaksi antara manusia dan komputer. Dengan bantuan manusia, perangkat lunak (program komputer) dan perangkat keras (komputer, printer, dan lain-lain) agar berfungsi dengan baik, SIM mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Transaction Processing Systems, termasuk analisis keputusan dan pembuatan keputusan.
Untuk mengakses informasi, pengguna SIM membagi basis data biasa. Basis
data menyimpan data-data dan model yang membantu pengguna   13menginterprestasikan dan menerapkan data-data tersebut. SIM menghasilkan output informasi yang digunakan untuk  membuat keputusan. SIM juga dapat membantu menyatukan beberapa fungsi  informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi, meski tidak berupa suatu struktur tunggal.
 Decision Support System (DSS)
Kelas sistem informasi terkomputerisasi pada level yang lebih tinggi adalah Decision Support System (DSS). DSS hampir sama dengan SIM tradisional kerena keduanya sama-sama tergantung pada basis data sebagai sumber data. DSS berangkat dari SIM tradisional kerena menekankan pada fungsi mendukung  pembuatan keputusan di seluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual masih wewenang eklusif pembuat keputusan. DSS lebih sesuai untuk orang-orang atau kelompok yang menggunakannya daripada SIM tradisional.  
Sistem Ahli Dan Kecerdasan Buatan  
Kecerdasan Buatan (AI) bisa dianggap bidang yang arsitek tingkat tinggi untuk
sistem ahli. Daya tolak/dorongan umum dari AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami  bahasa alamiahnya serta menganalisis kemampuannya untuk berpikir melalui problem sampai ke kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan permasalahan serta memberikannya lewat pengguna bisnis (dan lain-lain).   
Sistem ahli adalah suatu kelas yang sangat spesial yang dibuat sedemikian rupa
sehingga bisa dipraktikkan untuk digunakan dalam bisnis sebagai akibat dari semakin banyaknya perangkat keras dan  parengkat lunak seperti komputer pribadi (PC) dan shell sistem ahli. Suatu sistem  ahli (juga disebut sebagai   14knowledge-based system) secara  efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Ditegaskan bahwa tidak seperti DSS, yang meninggalkan keputusan terakhir bgi pembuat keputusan, sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah atau suatu kelas masalah khusus. Komponen dasar suatu sistem ahli adalah knowledge base, yakni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa semacam SQL ( structured query language), dan antarmuka pengguna. Orang menyebut knowledge engineering manangkap keahlian pakar, membangun sebuah sistem komputer yang mencakup expert knowledge ini, dan kemudian mengimplementasikannya. Secara keseluruhan sangat mungkin membangun dan mengimplementasikan sistem ahli yang akan menjadi pekerjaan para penganalisis    
 Group Decision Support System  (GDSS) dan  Computer Supported
Collaboration Work Systems (CSCWS)    
Bila kelompok perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-
terstruktur dan tak-terstruktur, maka group Decision support System membuat suatu solusi. Group Decision Support System (GDSS), yang digunakan di ruang khusus yang dilengkapi dengan sejumlah konfigurasi  yang berbeda-beda, memungkinkan anggota kelompok berinteraksi dengan pendukung elektronik-seringnya dalam bentuk perangkat lunak khusus-dan suatu fasilitator kelompok khusus. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-samamenyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi, dan skenario. Perangkat lunak GDSS dirancang untuk meminimalkan perilaku kelompok negatif  tertentu seperti kurangnya partisipasi berkaitan dengan kekhawatiran atau tindakan balasan untuk menyatakan bahwa sudut pandang tidak dikenal, domonasi oleh anggota kelompok vokal, dan 15pembuatan keputusan  'group think'. Kadang-kadang GDSS dibahas menurut istilah yang lebih umum Computer Supported Collaborative Work (CSCW), yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut  'groupware'  untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.
 Executive Support System  (ESS)
Bila eksecutive beralih ke komputer, mereka seringnya mencari cara-cara yang bisa membantu mereka membuat keputusan pada tingkat strategis. Executive Support System (ESS) membantu para eksekutif mengatur interaksi mereka dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa di akses seperti kantor. Meskipun ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan oleh TPS dan SIM, ESS membantu pengguna mengatasi problem keputusan yang tidak terstruktur, yang bukan aplikasi khusus, dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk memikirkan problem -problem strategis. ESS memperluas danmendukung kemampuan eksekutif, memungkinkan mereka membuat lingkungan tampak masuk akal.